Musyawarah desa yang berlangsung pada Senin, 26 Agustus 2024, di Balai Desa Nambo Ilir, telah membahas dua isu penting yang sangat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat, yaitu alokasi lahan untuk tempat sampah dan penyediaan air bersih.
Pertemuan ini dihadiri oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, serta perwakilan dari berbagai kelompok warga.
1. Alokasi Lahan untuk Tempat Sampah:
Masalah: Peningkatan jumlah sampah ini menyebabkan kebutuhan mendesak untuk tempat sampah yang memadai. Saat ini, tidak ada lahan khusus yang disiapkan untuk pengelolaan sampah, yang mengakibatkan sampah menumpuk di area umum dan mengganggu pemandangan serta kesehatan lingkungan.
Solusi: Dalam musyawarah ini, disepakati bahwa desa akan mencari dan mengalokasikan lahan khusus untuk tempat sampah. Beberapa lokasi yang telah diusulkan meliputi area bekas lahan pertanian dan tanah milik desa yang belum terpakai. Tim khusus akan dibentuk untuk melakukan survei dan menentukan lokasi yang strategis serta sesuai dengan ketentuan lingkungan.
2. Penyediaan Air Bersih:
Masalah: Kekurangan akses air bersih di beberapa area desa menyebabkan warga harus mencari sumber air dari tempat yang jauh atau menggunakan air yang tidak terjamin kualitasnya.
Solusi: Pemerintah desa akan mengidentifikasi dan memanfaatkan lahan yang ada untuk pembangunan fasilitas penyimpanan dan distribusi air bersih. Lahan yang dipilih harus dekat dengan sumber air bersih dan mudah diakses oleh warga. Proyek ini termasuk pembangunan sumur bor baru dan perbaikan infrastruktur pipa yang ada.
Musyawarah desa diakhiri dengan sesi tanya jawab di mana warga memberikan berbagai masukan dan saran terkait rencana yang telah disepakati. Pemerintah desa berkomitmen untuk merealisasikan semua keputusan dan melaporkan perkembangan proyek secara berkala kepada masyarakat.
Dengan langkah-langkah yang diambil melalui musyawarah ini, diharapkan masalah pengelolaan sampah dan penyediaan air bersih di Nambo Ilir dapat diatasi dengan lebih baik, menjadikan desa ini tempat yang lebih bersih dan nyaman untuk dihuni.